Wahai wanita, aku mulia karena
kau memuliakanku. Aku malu dan aku bertanya pada diri sendiri, apakah aku sudah
memuliakanmu. Setiap sudut kemuliaanmu tertutup rapat oleh kepatuhanmu terhadap
perintah Tuhanmu, tidak kulihat ada keraguan dimatamu untuk menutupi
keindahanmu dengan menggunakan hijab, kau pelihara keindahanmu sebagai bentuk
terima kasihmu kepada sang pemilik keindahan. Lalu aku menghardik mata celaka
ini yang telah melihat bentuk kemuliaan dan keindahan kaummu (wanita). Kulihat,
banyak wanita yang berusaha menutupi keindahannya dengan memakai baju dan
celana tapi nyatanya mereka telanjang. Kudengar, banyak wanita yang berkata
lemah lembut tapi nyatanya mereka suka berteriak. Wahai wanita, Tuhanmu sudah
memuliakan kaummu lalu kenapa kau menghinakan dirimu? Apakah telanjang itu
sebagai bentuk keindahan?. Apakah jilbab itu kuno, menurutmu?
Tuhanmu memberikan keindahan atas
dirimu, apakah keindahan itu untuk diperlihatkan kepada semua orang?. Sudah
seharusnya kau menutupi dan menjaga keindahan beserta kemuliaan itu hanya untuk
satu orang yang kau percaya. Wahai wanita, kenapa kau menggadaikan keyakinanmu
menutupi keindahan dan kemuliaan itu hanya untuk mendapat predikat seksi dari
manusia? Apakah ini bentuk rasa terima kasihmu kepada tuhanmu?
Wahai wanita, Islam mengangkatmu
dari jurang kehinaan. Dulunya kau tidak lebih sebagai penghuni dapur dan kasur,
lalu kenapa kau masuk kedalam jurang kesia-siaan dan melumuri dirimu dengan
lumpur kehinaan. Parasmu yang cantik, rambutmu yang indah, tubuhmu yang seksi,
apakah semua itu untuk kau perlihatkan kepada semua orang?.
Hukum islam kau anggap kuno
sedangkan budaya barat kau anggap modern, budaya barat memisahkanmu dari
norma-norma agama, bukankah kau menyadari itu?. Wahai wanitaku, Islam
mengangkatmu keatas derajat tertinggi dalam batasannya.
Pesanku kepadamu, pelihara
kemuliaanmu. Lindungi wajah cantikmu dari mata celaka, hiasi rambut indahmu
dengan jilbab, tutupi seksi tubuhmu dari kejahatan syahwat.
Simpulan; ditengah-tengah
kencangnya arus globalisasi, wanita muslimah mulai meninggalkan jilbab karena
dianggap sebagai budaya kuno dan mengikuti budaya barat yang dianggap stylish
dan modern, inilah sebuah bentuk kekeliruan dan dogma yang harus diberantas.
Islam sudah mengatur segala hal dengan sempurna dan terperinci. Perang akidah
memang sangat ampuh untuk merusak sendi-sendi religiusitas, Allah sudah
memerintahkan dan mewajibkan bagi kaum wanita (Islam) untuk menutup aurat dan
menggunakan hijab. Tidak cukup sampai hijab, selain dari hijab termasuk pakaian
ketat. Mari secara bersama kita menumbuh kembangkan kesadaran wanita muslimah
pentingnya menggunakan hijab. Ditengah-tengah nyinyir kaum liberal
memperjuangkan feminism dan emansipasi yang merusak sekat-sekat atau sutrah
(pembatas) fitrah laki-laki dan wanita. Sebagai muslimah yang cerdas kita tidak
perlu merespon nyinyir kaum liberal, islam sudah mengatur wanita agar tetap
berada dalam kodratnya. Contoh sederhana, bagaimana jika perempuan mengerjakan
kaum lelaki seperti buruh bangunan, misalnya. Apakah itu hal yang wajar?.
Terakhir, yang ingin saya katakan BE SMART PLEASE!!
0 comments
Post a Comment