Monday 17 June 2013

#BBMharusnaik

BBM naik, ini adalah topik yang ramai dibicarakan dalam belakangan ini. Saya baru saja membaca berita di portal berita online Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Bakar Motor KFC saya sangat terkejut setelah membaca berita tersebut, sebagai kaum terpelajar kenapa mahasiswa sampai melakukan tindakan anarkis seperti itu, apakah mahasiswa tidak memakai akal sehatnya? Mungkin terlalu bodoh dan tidak paham kenapa BBM harus naik. Baiklah mari kita bahas mengenai kenaikan BBM

Awal April 2013, teman saya baru pulang dari Turki melihat kemajuan ekonomi dan sosial negara itu. Dalam pertemuan dengan beberapa pengusaha beliau bertanya harga bensin di Turki. Sungguh beliau terkejut mendengar mengetahui harga TL4,2 atau Rp 23.000 per Liter. Saat mengetahui Harga #BBM di Indonesia hanya Rp 4500 perliter merek balik terkejut karena seperlima harga BBM di Turki.

Jadi, di Turki bensin di pajaki, di Indonesia Bensin di subsidi, dan Turki tetap maju dan Tumbuh ekonominya, terbaik di Timteng & Eropa. Harga BBM di dunia amat bervariasi. Yang termurah di venezuela dan negara pengekspor #BBM dengan penduduk sedikit seperti Kuwait dan Arab Saudi, sedangkan yang mahal di Eropa. Indonesia kita tahu bahwa tak lagi pengekspor tetapi pengimpor yang kian membesar. Jadi harga #BBM akan selalu mempengaruhi besar-kecil APBN bagi pembangunan.

Kebijakan Harga #BBM bertahun-tahun selalu jadi perhatian dan debat terbuka di Tanah Air. Ia dianggap sangat peka secara ekonomi dan sosial bahkan bisa mengganggu keamanan, kebijakan harga sekarang untuk premium dan solar Rp 4500/liter, sehingga Energi #BBM dan listrik harus disubsidi pada 2013 lebih dr 300 Triliun. 300 Triliun itu sekitar 20% dari APBN lebih besar dari total anggaran infrastruktur yang sangat penting. Paham yang diajarkan sejak SMA, ekonomi adalah bagaimana memilih Sumber daya & dana yang terbatas untuk kebutuhan yang hampir tak terbatas. 

Harga #BBM dinaikan atau tidak BUKAN ITU MASALAHNYA. Masalahnya adalah apakah dana 300 Triliun itu tetap dipakai untuk mensubsidi sebagian warga yang punya mobil dan rumah besar dengan AC ?. Atau dipakai untuk perbaiki jalan, untuk pertanian, sehingga kita bisa mengurangi impor, serta perbaikan fasilitas & mengurangi kemiskinan. Dewasa ini Subsidi #BBM sudah melebihi kuota anggaran, artinya subsidi menyebabkan defisit dan defisit dibiayai dengan UTANG. Relakah kita Subsidi untuk mobil di bayar dengan utang akan dibayar anak cucu kita ?

Jika pilihannya tetap mensubsidi orang mampu dibandingkan dengan meningkatkan pembangunan, harga #BBM tetap seperti sekarang. Namun Jika kita memilih memperbaiki prasarana masyarakat, membantu kesejehteraan & pertumbuhan Ekonomi Nasional serta mengurangi Utang, dana subsidi 300 Triliun itu harus dikurangi dan dialihkan untuk pembangunan Nasional yang bermanfaat, cara Mengurangi adalah menekan harga, melaksanakan penghematan biaya rutin dan MEMBASMI KORUPSI yang membebani Pembangunan Ekonomi. Memang dalam Pilihan kebijakan #BBM tidak ada yang enak, semua beresiko dan tidak populis. Namun pemerintah harus memilih, YANG MANFAATNYA LEBIH BESAR DARIPADA MUDARATNYA. Kalau harga #BBM tidak naik seperti sekarang ini, pemerintah tidak punya banyak kemampuan untuk meningkatkan pembangunan atau membantu warga miskin sehingga dimana mana jalan dan Fasilitas umum seperti pengairan, sulit diperbaiki dan di bangun. Akibatnya, dimana-mana macet, pertanian menurun dan angka kemiskinan turun dengan lambat. 

Pertumbuhan kita yang diatas 6% akan turun tanpa pembangunan infrastruktur dan pertanian yang baik. Ini terlihat dari pertumbuhan ekonomi Triwulan I 2013-sesuai dengan laporan dari BPS. Pada bulan-bulan terakhir ini kita melihat pula antrean panjang karena pasokan #BBM subsidi dibatasi di banyak daerah, khususnya di daerah yang memberi sumbangan pada pertumbuhan ekonomi ( Kalimantan dan daerah industri di jawa ). Artinya akan terjadi penurunan produktivitas ekonomi kita secara keseluruhan dan melambatnya sistem logistik Nasional. Semua itu akan meningkatkan biaya dan ongkos produksi barang-barang, akhirnya Inflasi. Jadi kalau ada alasan tak menaikan harga #BBM karena khawatir inflasi, justru dengan membatasi pasokan untuk pengendalian kuota inflasi naik tanpa manfaat. 

Kalau terjadi kenaikan #BBM pasti ada akibatnya juga, kenaikan berbagai biaya seperti angkutan yang lanjutannya pada harga lain. Ini semua bergantung kepada pada besaran kenaikan #BBM. Kenaikan #BBM tahun 2005 sebesar 160% yang 2 kali merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. (Akibat kenaikan harga minyak dunia 75 dolar AS per barel) & memang menyebabkan inflasi dan naiknya kemiskinan 1% pd 2006. Hal ini disebabkan kenaikan harga minyak tanah 180% dari Rp 700 ke Rp 2000 perliter, karena diimbangi BLT Rp 100000 per keluarga per bulan tingkat inflasi dan kemiskinan kembali turun pada 2007. Kenaikan harga sebesar itu akibat perbuatan pemerintah karena sebelumnya menahan harga #BBM rendah. Sehingga subsidi mendekati 30% dari APBN yang baru> Rp 600 Triliun, tanpa kenaikn harga #BBM pada 2005 kita tak bisa berbuat apa-apa untuk pembangunan. 

Kalau pemerintah sekarang membiarkan subsidi seperti sekarang akibatnya AKAN DITANGGUNG OLEH PEMERINTAH YANG AKAN DATANG. Siapapun Pemerintah nanti harus menaikan harga #BBM demi mengurangi subsidi supaya dana untuk pembangunan & kesejahteraan rakyat. Kalau tidak dinaikan #BBM, terpaksa berutang lagi dan menambah beban masyarakat. Bila pemerintah mengurangi subsidi sekarang dengan menaikan harga 30-35% atau Rp 1500, efeknya akan jauh lebih kecil dibandingkan tahun 2005 & 2008. Disamping persentasi kecil hnya 1/6 juga karena minyak tanah yang slalu jadi kebutuhan masyarakat miskin tidak dipakai lagi karena sudah konversi ke gas. 

Jadi kenaikan hanya pada premium & solar untuk angkutan, solar dan premium dapat dihemat kalo harga naik dengan mengurangi perjalanan mobil. Pengurangan risiko dengan BLT kepada rakyat tetap dianggap pilihan yang baik meski dianggap menguntungkan partai pemerintah. Namun kita harus memahami, penerima adalah rakyat kita, rakyat semua partai.

Oleh karena itu mari kita dukung kenaikan BBM, dengan begitu ekonomi akan membaik. Untuk masyarakat awam dan mahasiswa JANGAN SEMBARANGAN BERBUAT ANARKIS TANPA MENGETAHUI MANFAAT KENAIKAN BBM, jangan menjadi bangsa yang tidak bermoral. Mahasiswa tapi kok bodoh.

Artikel Terkait

0 comments

Post a Comment

Cancel Reply