Monday 24 June 2013

Mitos #JAWA dan Kediktatoran #Suharto

Saya baru aja dapat mention di twitter, ada yang bertanya, kenapa sih presiden harus orang jawa? selain orang jawa ga bisa jadi presiden. Baiklah, mari kita bongkar sejarah. Kita mulai dari presiden Suharto.

Bismillah.....

Sesuai dengan perintah Suharto kepada Nugroho Notosusanto : ciptakan-ciptakan sejarah yang dipenuhi mitos hegemoni Jawa terhadap yang lain. Lalu apa prestasi suharto?. Prestasi suharto jelas ada. Kejahatan suharto juga jelas ada. 32 tahun kita disuguhi kebohongan, saatnya bicara kebenaran. Lalu bagaimana dengan korupsi suharto? Banyak : 1) dulu korupsi terpusat di cendana dan mereka yang distribusikan ke punggawa-punggawanya. 2) besaran korupsi suharto /cendana itu seragam /standar..sekitar 10% tapi hampir semua harus setor suap uang/saham. 3) penguasaan sumber-sumber ekonomi (ini juga terkait korupsi) hanya pada Negara (BUMN) dan konglomerat-konglomerat cina. 4) Suharto melakukan korupsi secara sistemik dan terencana dengan terlebih dulu terbitkan dasar hukumnya PP, inpres dst.5). Suharto korupsi gunakan yayasan-yayasam berkedok sosial untuk pungut korupsi ke semua sumber. 6) diluar hal tersebut, Suharto melindungi dengan sangat ketat dan konsisten terhadap perilaku korupsi keluargannya dan ABRI. 7) Suharto merampok SDA RI dan membagi-baginya untuk kroni-kroninya (prayogo 5 juta ha konsensi hutan, Prabowo 3 juta konsesi tambang & hutan) dst. 8) semua tata niaga strategis ada pungli, fee, mark up untuk cendana (impor minyak/petral, sewa tanker minyak/humpus, dll). 9) institusi-intitusi keuangan (perbankan, asuransi dll) seperti milik pribadi saja. Kredit berapapun harus disetujui. 10) Yang paling parah kesepakatan Suharto dengan AS cs yang membagi-bagi SDA strategis dalam pengusaan mereka (free port, exson dll). 11) Suharto selain terapkan diskriminasi terhadap pribumi dan istimewakan cina, juga diskriminasi terhadap luar jawa. Semua di jawa. 12) penzaliman Suharto terhadap rakyat RI luar jawa dilakukan by design&konsisten. Luar jawa hanya sebagai sapi perah. Jawa dibangun!. 13. Diskrimininasi ini disemua sektor kehidupan. Java Centris. Sampai sekarang masih terjadi karena akarnya tertanam sangat dalam. 14. Semua sekolah/universitas, RS, infrastruktur (pelabuhan, bandara, jalan, gedung-gedung dst) yang terbaik hanya di pulau jawa. 15) pemusatan ekonomi di jakarta/jawa. Luar jawa hanya dapat ampasnya saja. Sarana hiburan terbaikpun juga di jakarta/jawa. 16. Sektor swasta pun begitu, mau dimanapun lokasi usahanya, harus berkantor pusat di jakarta. Sontoloyo !!. 17. Semua pajak ditarik ke jakarta. Alokasi dana Pembangunan didasarkan pada jumlah penduduk. Baru berubah dikit setelah 1986. 18. Luar Jawa semakin miskin ketika Land Reform /reformasi agraria hanya jadi slogan. Suharto tidak sudi wujudkannya. Kenapa?. 19. Suharto tidak pernah mau realisasikan reformasi agraria karena khawatir kepemilikan tanah berhektare-hektare jatuh ke pribumi.

land reformed = kepemilikan tanah = kekayaan. Padahal Suharto tidak kehendaki munculnya pribumi yang kuat. Ancaman terhadap kekuasaanya. Kalau pun pribumi boleh milki tanah berhektare-hektare, kepemilikan itu haruslah jatuh kepada orang Jawa melalui program transmigrasi (2 ha / KK). Politik Diskriminasi Pribumi yang untungkan WNI keturunan terus diterapkan dan dipertahankan suharto selama berpuluh-puluh tahun. Munculnya Kelompok WNI keturunan Cina yang kaya, BUKAN atau TIDAK AKAN menjadi ancaman kelanggengan kekuasaan suharto. Mereka tidak punya legitimasi. Berbeda jika ada kebijakan suharto yang melahirkan kelompok pribumi kaya. Sangat berbahaya. Kelompok ini suatu saat tuntut kekuasaan politik. Regim Suharto by design sengaja kerdilkan pribumi. Apalagi pribumi non Jawa. Diposisikannya sebagai WN kelas II. Didesain bodoh dan miskin. Itulah sebabnya, selama 32 tahun Suharto berkuasa, hanya segelintir pengusaha pribumi yang bisa jadi konglomerat. Ga sampai 10 atau 5 konglomerat. Seperti anekdot pengusaha-pengusaha etnis China : Suharto 32 thn suskes lahirkan 5 konglo pribumi : Bakrie, Bakrie, Bakrie, Bakrie dan Bakrie. 

Disisi lain, konglomerat etnis cina ratusan bahkan ribuan jumlahnya. Kuasai semua sektor ekonomi hulu s/d hilir. Kuasai 80 % PBD RI !. Membandingkan era Orba dan Orla tentu saja Orba lebih unggul dalam peningkatan kesejahteraan. Itu perbandingan yang tidak fair, beda waktu. Jika mau dibandingkan yang fair adalah : RI vs Malaysia + Spore, RI vs Australia, RI vs Brazil, RI vs Korea, RI vs China dst..RI jeblok !. Kekayaan alam yang luar biasa milik rakyat RI tak mampu angkat rakyatnya dari dasar kemiskinan. Yang rakyat dapatkan : lingkungannya rusak !. Mau bukti? Silahkan pergi kemana saja di wilayah luar jawa yang ada konsesi pertambangannya, apa yang dinikmati warga setempat? Kerusakan !. Lihat Pulau G dan Gebe, lihat pulau Bangka, pulau Buton, pulau kalimantan dst. Tambang2 SDA disana hanya meninggalkan luka dan racun !. Semua ini adalah legacy Regim Diktator pembunuh koruptor Suharto. Anehnya, mayoritas kebijakan sesat itu masih dipertahankan rezim SBY !. Jadi, suharto buat dosa sejarah dengan bantai lebih dari 1 juta org yang dicap /dituduh/ difitnah sebagai komunis dan dosa suharto lain luar biasa besar. 

Dosa luar biasa besar Suharto lain :1) hadiahkan SDA di Papua kepada freeport, minyak di Sumatera, Jawa, kalimantan pada mobil oil, esson dst. 2) Wariskan sistem/budaya KORUP untuk bangsa ini. Menghancurkan penegakan hukum & keadilan. Semua yang dianggap musuh = dibunuh, culik, dst. 3) Perlakuan diskriminasi pada rakyat luar jawa mengakibatkan ketimpangan luar biasa, sampai saat ini. Semua bukti kasat mata. Lihatlah. Perlakuan Diskriminasi etnis Cina dengan etnis pribumi meninggalkan ketimpangan dalam penguasaan sumber-sumber ekonomi, usaha/bisnis, produksi dll. Bagaimana pribumi bisa kejar ketinggalan dari etnis Cina selama 32 tahun dizalimi rezim Suharto? Sangat beda dengan malaysia yang istimewakan pribuminya. 4) sistem kapitalis dengan penguasaan sektor-sektor produksi dan ekonomi oleh Negara (BUMN) dan konglomerat-konglomerat China hanya tidak bawa manfaat bagi rakyat. 

Suharto seenak udel kasih konsesi 5 juta ha ke prayogo pangestu, 3 juta ha ke prabowo/titiek, puluhan juta ha ke Salim, Eka T cs dll. Bikin emosi ya, hehe :D. Suharto berikan penguasaan tanpa batas kepada konglomerat etnis cina di sektor perbankan, keuangan, pangan (bogasari dst), perkebunan dst. Mayoritas pengusaha kecil pribumi tahu persis pahitnya dapat kredit dari Bank BUMN & swasta. Pintu bank tertutup untuk si kulit coklat ini. Selama Regim Diktator Suharto, rakyat hanya diberi kesempatan jadi kuli, pegawai, buruh, petani, nelayan. Paling hebat ya jd PNS/pegawai BUMN. Atau jadi anggota ABRI. Untuk jadi PNS, Pegawai BUMN dan ABRI pun harus menyogok atau Nepotisme (budaya terkutuk warisan suharto). Masih ingat ketika memprotes keras Amin Rais di awal-awal reformasi dulu. Amin bilang : Diskriminasi terhadap etnis tionghoa harus dihapus. Kami patahkan pendapat amin rais dengan tunjukan banyak bukti bahwa selama 32 tahun, warga pribumilah yang didiskriminasi oleh regim suharto. 

Persepsi bahwa etnis cina telah didiskriminasi selama 32 tahun itulah yang menyebabkan era reformasi gagal angkat kesejahteraan pribumi. Bagaimana mayoritas pribumi mau sejahtera jika sejak era reformasi dibiarkan bersaing bebas dengan etnis cina yang sudah puluhan tahun establish ?. Semua akar dosa ini bermuara pada seorang anak manusia yang bernama Suharto. Yang saat ini sedang direkayasa opini agar diakui sebagai pahlawan. Generasi muda RI yang tidak mengetahui fakta-fakta sebenarnya harus disadarkan. Demikian juga sebagian rakyat yang sudah dicuci otaknya selama 32 tahun. Mari kita lihat brsama-sama bagaimana kehidupan saudara-saudara kita di pelosok Aceh, kalimantan, sulawesi, Papua, maluku, sumatera dst. Sudahkah mereka sejahtera?. Layakkah kehidupan mereka sebagai rakyat sebuah bangsa yang mengaku sudah merdeka 68 tahun? Jangan hanya melihat Jawa atau Jakarta saja. Buka mata !. 

Kegagalan berbagai rezim di era reformasi (gus dur, mega dan SBY) mewujudkan tujuan reformasi juga disebabkan karena antek-antek orba masih bercokol. Tujuan utama reformasi : pemberantasan KKN. Gagal total. KKN yang adalah musuh besar bangsa, produk haram rezim suharto : kini kian MARAK. Kesenjangan ekonomi Jawa - Luar Jawa sedikit menyempit dengan adanya otonomi daerah. Namun melahirkan setan-setan baru, raja-raja kecil di daerah. Kekayaan alam RI yang dulu jadi bancakan konglomerat non pri, hanya berubah sedikit. Masuk segelintir pengusaha pribumi & para pejabat. Mayoritas Rakyat yang dulu susah ya tetap saja susah. Ga beda. Dari mulut harimau ke mulut buaya. Dosa suharto lainnya adalah meninggalkan BOM WAKTU krisis ekonomi dan moneter akibat penumpukan utang LN dan perampokan BLBI 560 Triliun. Semua konglomerat pemilik bank yang rampok BLBI dan tinggalkan utang 560 Triliun untuk rakyat itu adalah binaan Suharto atau kroni-kroninya. 

Luar biasa kejahatan kemanusian, politik, hukum dan ekonomi yang dilakukan Suharto selama 32 tahun. Namun, sebagiann rakyat masih ada yang memujanya. Anggap dia berjasa besar pada bangsa, rakyat dan negara ini. Mereka yang menilai begitu = picik. Jangan bandingkan Suharto dengan sukarno. Beda jaman. Ga fair. Bandingkanlah Suharto dengan Mahatir atau Lee Kwan Yew. Mana yang lebih sejahterakan rakyatnya : Suharto atau Mahatir dan Lee Kwan Yew. Siapa yang wariskan borok dan bangkai untuk rakyatnya ?. Sekian dulu. Panjang banget jika mau buka fakta-fakta kezaliman rezim suharto ini. Buka mata, jujur menilai. Jangan hanya dalam perspektif Jawa. PICIK. 

Artikel Terkait

0 comments

Post a Comment

Cancel Reply