Monday 10 November 2014

AMEERA MENCARI SINGGAHSANA CINTA

Saya ingin menceritakan kisah seorang wanita yang berhasil menemukan Tuhan dalam hidupnya. Sangat menyentuh, kita yang terlahir dalam keadaan islam, harus malu padanya. Dia adalah seorang wanita yang cerdas, cantik dan selalu menjadi kakak yang baik bagi adik-adiknya. Ameera Nasywa...ya, itulah namanya. Anak pertama dari 3 saudara, keluarga dari marga sihombing. Dia selalu
terlihat cantik, rambut panjang yang tergerai, wajahnya selalu memancarkan kegembiraan. Siapa saja yang melihatnya akan teduh, dan ia selalu membagikan kebahagiaan bagi siapa saja yang ia temui dijalan. Saya tidak pernah melihat ia murung, dia seperti tidak pernah habis
kebahagiaan untuk dibagikan kepada orang lain. Saat itu dia masih beragama kristen. Ibunya seorang sintua (ustadzah) di salah satu gereja. Ameera, wanita yang taat beribadah. Aktif mengikuti kegiatan
gereja dan pernah menjadi anggota paduan suara di gereja. Sehari-sehari pandangannya hanya melihat salib yang menghiasi dinding rumah. Dengan bangga memajang, berharap tuhan berbaik hati melindungi
dan memberkahi. Seiring waktu, ameera beranjak dewasa. Dia terlihat semakin cantik. Ameera mulai beranjak dewasa, dia dihadapkan pada kenyataan pahit yang harus dipikulnya. Beban yang berat untuk dipikul oleh seorang wanita, ia dituntut untuk berbakti kepada orang tua,
pergi ke jakarta untuk melanjutkan sekolah dan harus kerja di paruh waktu, demi melunasi hutang yang melilit pinggang orang tua. Sebagai gadis yang ingin berbakti kepada orang tua, ameera menjalani hidup
nyata dengan penuh keikhlasan. Tak lupa, sebagai gadis yang taat sesering mungkin ia mengirimkan doa kepada tuhan, dengan harapan tuhan punya waktu luang untuk menjawab doanya. Merasa tak tahan dengan beban yang menghimpit. Dia mulai meragukan tuhan, apakah tuhan itu tuli atau
tuhan tidak mampu mengabulkan permintaannya. ameera merasa tuhan yang ia puja dan sembah dengan rendah hati, tidak memiliki keahlian. Tuhan? Ameera mulai meragukan kekuasaan tuhannya. Ameera mengurangi meminta kepada tuhan, ia mulai tidak percaya keberadaan tuhannya. Tiba satu
waktu, ameera mendapat tawaran untuk ikut pindah ke riau bersama tantenya. Walaupun ameera terasa berat untuk ikut tantenya, apalagi tanpa sepengetahuan orang tua di medan. Ia takut mengabaikan tugasnya untuk membantu meringankan beban orang tua. Sesampai dirumah tante,
ameera merasa semuanya baik-baik saja. Masih mengikuti aktifitas di gereja. Sampai 1 hari, ketika tante pergi ke luar kota karena ada keperluan. Ameera tinggal berdua dengan suami tante, perasaannya mulai
tidak enak. Khawatir hal yang ditakuti terjadi. Bagaimana tidak, ia sadar sebagai wanita yang diberkahi dengan paras menawan, akan menarik perhatian lelaki untuk berbuat diluar akal sehat. Di saat yang genting seperti ini, ameera mencoba mengharapkan belas kasih tuhan (yesus)
untuk melindunginya dari melakukan dosa, ia takut jatuh dalam lubang hina. Ia ingin menguji kekuasaan tuhan, mampukah tuhan melindungiku? Atau semua ini atas izinmu tuhan? Tantang ameera pada tuhan (yesus). Tapi tuhan (yesus) tidak sedikitpun menunjukkan keberadaannya pada
ameera, untung saja dia masih lolos dari jebakan setan saat itu. Dengan penuh kekecewaan dan sedih yang mendalam. Ia kecewa dan marah pada tuhan yang selama ini telah ia puja dan sembah dengan penuh kerendahan hati, tapi tuhan (yesus) seperti tidak pernah hadir dalam
hidupnya. Dengan penuh kemarahan dan air mata yang mengalir tanpa henti membasahai wajah cantiknya, ameera membentak tuhan (yesus). Mulai saat ini, KAU BUKAN TUHANKU LAGI, AKU TAK PERCAYA KEPADA TUHAN YANG TAK MAMPU BERBUAT APA2!!...seketika suasana hening, alam menjadi
pucat pasi melihat kemarahan ameera. Dalam lubuk hati kecilnya, ameera mulai berkata. Apakah ada tuhan yang lebih baik, mungkin saja. Kejadian yang menyeramkan itu menuntun ameera kejalan yang penuh keselamatan. Ameera mulai mencari tuhan yang lebih baik dari yesus,
terus mencari, tak segan ia bertanya pada angin lalu..."Tuhan, dimanakah singgahsanamu. Ijinkanlah aku mengintipnya agar aku yakin keberadaanmu" walaupun angin hanya lalu, tak mematahkan semangat
ameera. Ditengah keraguannya, ameera mulai berpikir. "Sesuatu yang hidup, pasti bukan tuhan". Ia mulai mendapatkan pencerahan. Ameera sudah lelah berjalan menyusuri jalan panjang menuju singgahsana tuhan, kakinya terlihat lecet dan membengkak. Dia mulai tak tahan lagi, dia
berontak dan alam menjadi korban kemarahannya..."TUHAN JIKA BENAR ENGKAU ADA, MENGAPA KAU MEMPERMAINKAN AKU, KAU SENANG MELIHAT PENDERITAANKU?"...bentak ameera pada langit yang tak tahu apa-apa. Setiap hari ameera marah pada dirinya sendiri, tak jarang ia menghiasi
keheningan malam dengan kekesalannya. Siapa yang harus disalahkan?...sampai akhirnya ia lelah setelah memarahi keheningan malam yang tak menjawab tanyanya. Ameera terlelap, ia terlalu lelah.
Dalam lelap, Tuhan (Allah) menyapa ameera dengan menggerakkan tubuhnya melakukan gerakan sholat. Ameera melunak, pencarian panjangnya menemukan hasil. Ameera ingin menguji Tuhan yang satu ini, ameera menitipkan pesannya pada hening malam..."Tuhan kenapa kau berikan aku
jalan seperti ini, tunjukkan aku jalan yang memang engkau tujukan untukku"..."Tuhan yakinkan aku atas kebenaranMu. Agar aku tak berdosa karena berprasangka terhadap engkau. Aku disini tuhan tanpa satu
orangpun keluargaku, mereka yang mengasihiku"...Aamiin...sayup-sayup angin mengantarkan suara adzan pada telinga, ameera menoleh ke dinding melihat jarum jam, masih pukul 3 pagi.
Tubuhnya bergetar hebat, bulu kuduknya menegang, matanya tak mampu menahan air yang entah darimana asalnya, terharu. Saat itu, ia mencoba menemui Tuhan yang sudah menyapa dan mengajarkannya gerakan sholat dalam ingatan lelapnya malam itu. Ia mencoba memeragakan bersujud
seperti mimpi itu, saat itu pula hatinya bertemu dengan Tuhan yang Maha Esa, tenang dan mendamaikan. Tapi ia ingin menguji untuk terakhir kalinya tuhan ini. Agar ia mampu meyakinkan keraguan hatinya, wajar saja luka dihatinya masih basah karena goresan luka kecewa. Luka yang
digores yesus, membuat ameera tidak mudah percaya lagi. Ameera menitipkan pesannya pada senyap angin malam "siapa tuhan saya?". Tidak hanya pada angin, ameera juga mencoba menghampiri dan bertanya kepada orang yang meyakini keberadaan Tuhan secara utuh. Ameera bertanya
kepada seluruh mulut yang mampu berucap. Dia juga bertanya pada orang yang betul-betul meyakini keberadaan Tuhan, seorang Kiai. Kiai itu menjawab "semua agama itu baik"...tentu saja ameera tidak percaya kepada ucapan kiai itu, ameera baru saja dikhianati oleh yesus.
Setelah beberapa langkah ia beranjak, ameera mulai sadar, dalam islam tidak ada paksaan. Niatnya semakin mantap, ini agama yang baik. Kali ini...angin membelai ameera dengan penuh kasih sayang dan manja, agar ia terlelap. Angin menyampaikan pesan dari Tuhan (Allah)...3 orang
lelaki, berpakaian putih, tinggi, dan bersorban. Mengajarkannya mengaji dan banyak hal tentang islam. Ameera tersentak dari lelapnya, ia terjaga dari mimpi indah itu. Ia menoleh ke arah dinding untuk
melihat jarum jam, ternyata masih pukul 04.10. Dalam jaganya, ia sangat tenang dan damai, ia merasa Allah membelai rambutnya dengan manja. Islam, ya ini agama yang baik. Tuhan merespon pesannya dengan cepat. Bisik ameera dalam hati. Tekadnya semakin kuat untuk mengenal
lebih dekat dengan Tuhan yang baik hati ini. Tuhan ini telah menunjukkan keberadaan dan kekuasaanya, berbeda seperti yesus. Dan akhirnya, tanggal 1 januari 2013, pukul 21.30, dibimbing oleh ustad
dan seorang saksi. Ameera meminang islam, mengucap 2 kalimat syahadat. Beban yang selama ini menghimpit serasa sirna. Kini, dengan penuh keyakinan, ameera berdoa "ya Allah aku ikhlas apapun nantinya yang aku dapatkan setelah ini dari keluargaku, aku ikhlas semua karena
kehendakMu ya Allah". Ameera sadar, apa yang dilakukannya akan mendapat reaksi keras dari keluarganya. Kini giliran Allah menguji ameera, ameera dihadapkan pada pilihan pilihan yang teramat sulit. Cinta kepada orang tua/keluarga dihadapkan dengan cinta kepada Allah. Tanpa keraguan ameera memilih mencintai Allah, ia terlalu terbuai dalam indahnya cinta Allah. Tidak maksud
mendurhakai orang tua. Ameera dihardik dan dicaci maki oleh orang tua dan seluruh keluarganya. Ia dianggap pengkhianat dan memalukan keluarga karena menjadi muallaf. Ameera di benci dan dijauhi orang tua dan seluruh keluarganya. Tentu saja ini pilihan yang sulit. Tapi,
ameera tetap pada keputusannya, mencintai Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa. Apakah ameera menjadi membenci orang tua, keluarga dan orang terkasih?. Bagaimana bisa, ameera membenci mereka? Mereka semua pernah menyayangi ameera setulus hati. Ameera masih dan selalu menyayangi orang tua dan keluarganya. Dengan cinta yang berlimpah, ameera mencoba meyakinkan mereka semua, untuk mengimani Allah dan RasulNYA, ameera khawatir mereka tersesat semakin jauh. Tapi, apa yang ameera terima? Ia di caci maki kembali, bahkan tidak diakui sebagai anak. Walaupun begitu, ameera masih saja mencintai mereka semua. Dalam doa, ameera memohon kepada Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, agar mengampuni dan mengasihi mereka semua.

Ameera masih mendapat kasih sayang dari saudara seiman (muslim)...kasih sayang yang biasa ia terima dari orang tua dan keluarganya. Cinta ameera kepada islam semakin kuat, karena islam menebar cinta bagi siapa saja. Itu adalah kebiasaan ameera yang suka menebar cinta.

kini, ameera tak lagi menampakkan kecantikannya pada seluruh mata jahannam, ia telah ditutupi oleh kemuliaan hijab. ameera terlihat semakin terjaga...indahnya islam, menjaga dan memuliakan wanita dari syahwat yang memburu dan belenggu nafsu. setidaknya, itu yang dia pikirkan.

Sebagai seorang muslim kita harus mencontoh keteguhan iman ameera. Seorang wanita perkasa, tanpa lelah dan tak pernah takut ditinggal siapapun kecuali Allah. Ini adalah bukti, Allah selalu mengabulkan doa hambaNYA, tak terkecuali Kristen. Ameera kini dalam dekapan kasih saying ALLAH. Kita, terlahir dalam keadaan ISLAM, TAPI TERLALU SERING MENGABAIKAN, MELUPAKAN DAN MEMPERMAINKAN ALLAH. Dimana rasa malu kita? Dimana cinta kita?. Tidakkah kita merasa malu pada ameera? Tidakkah kita cemburu pada ameera?. Bahkan penghuni langit tertunduk malu dihadapan ameera, dan langit bergemuruh histeris. Ameera tidak menghabiskan masa mudanya seperti gadis cantik kebanyakan, masa muda yang dipenuhi kesia-siaan. Ameera terlalu sibuk untuk itu. Ameera disibukkan mencari cinta sejati, cinta kepada pemilik cinta. Cinta kepada ALLAH. Sekian….

Artikel Terkait

0 comments

Post a Comment

Cancel Reply